Senin, 25 Mei 2009

Kontingen PORSEMA Tapin Hanya Mampu Raih 4 Perunggu








Banjarmasin (24/05)
Kegiatan Pekan Olahraga dan Seni Madrasah Aliyah (PORSEMA) Provinsi Kalimantan Selatan yang dilaksanakan tanggal 22-24 Mei 2009 di MAN 2 Model Banjramasin telah ditutup oleh Kakanwil Depag Prov. Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Kasi Tenaga dan Kesiswaan Mapenda Kanwil Depag bapak Drs.H.Yuliansyah,MM.
Dalam kesempatan itu diumumkan juara-juara lomba dan pertandingan pada PORSEMA Prov. Kalimantan Selatan dan peringkat daerah dalam pengumpulan medali. Keluar sebagai juara umum pada pelaksanaan PORSEMA kali ini adalah kontingen dari Kota Banjarmasin dan disusul kabupaten Banjar dan HSS sebagai peringkat kedua dan ketiga.
Kontingen kabupaten Tapin pada kegiatan ini hanya mampu memperoleh 4 medali perunggu dan menempati peringkat ke-11 tingkat provinsi. Adapun keempat medali perunggu diperoleh dari cabang futsal,tenis meja putra atas nama Zainal Abidin, lari 1500 meter putra atas nama Muhammad Azmain dan pidato Bahasa Inggris putra atas nama Fajaruddin Ilmi.
Ketua Rombongan Kontingen PORSEMA Tapin Drs.Hamsi Yahya menjelaskan, dibanding pelaksanaan PORSEMA yang lalu, pelaksanaan kali ini kontingen Tapin mengalami penurunan peringkat dan perolehan medali. Hal ini disebabkan diantaranya karena ada beberapa cabang seni yang tidak diikuti dan ada beberapa cabang olahraga dan seni tidak dipertandingkan.
Beliau berharap semoga pelaksanaan yang akan datang kontingen PORSEMA bisa berbenah diri bagaimana caranya bisa meraih prestasi sebaik-baiknya.

Kakandepag Tapin Lepas Kontingen PORSEMA Tapin



Rantau (22/05)
Bertempat di halaman Kantor Departemen Agama Kabupaten Tapin pada hari Jum'at 22 Mei 2009 Kakandepag Tapin Drs.H.Muhammad Yamani melepas kontingen Pekan Olahraga dan Seni Madrasah Aliyah (PORSEMA) Kabupaten Tapin yang akan berlaga di PORSEMA Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 22-24 Mei di MAN 2 Model Banjarmasin.
Dalam sambutannya kakandepag menyambut hangat dengan adanya kegiatan ini, dan beliau juga berharap semoga kontingen PORSEMA kabupaten Tapin mampu meraih prestasi terbaiknya di tingkat provinsi dan bahkan mampu berkiprah di tingkat nasional bulan Juli nanti di kota Malang Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu juga beliau menandaskan bahwa kegiatan ini tentunya juga banyak hikmahnya, diantaranya sebagai ajang silaturrahmi kontingen antar kabupaten.
Beliau juga berpesan agar kegiatan lomba harus diikuti secara SERSAN ( serius tapi santai) dan dengan menerapkan kata kunci DUIT ( Do'a,Usaha,Iman dan Tawakal) sehingga prestasi akan dicapai betul-betul maksimal.
Turut memberikan sambutan pada acara tersebut Ketua Rombongan Kontingen Bapak Drs.Hamsi Yahya yang melaporkan jumlah kontingen dan official yang akan berangkat ke Banjarmasin. Jumlah kontingen atlit dan seni pada PORSEMA kali ini berjumlah 21 orang yang didampingi oleh 11 orang official.
Ikut hadir pada acara itu Kasubbag Tata Usaha Kandepag Tapin Drs.Sulaiman, Kasi Mapenda Drs.Junaidi dan beberapa orang official dan sejumlah kontingen PORSEMA.
Acara diakhiri dengan pembacaan do'a yang dipimpin oleh bapak Drs.Sulaiman

Selasa, 19 Mei 2009

PNS Harus Netral dalam Pilpres

Jakarta,19/5(Pinmas)--Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan), Taufik Effendi menegaskan Pegawai Negeri Sipil (PNS) harus netral dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 8 Juli mendatang.

"PNS harus menjaga kenetralan dalam pilpres dengan tidak terjun ke dalam politik praktis," tegas Menpan saat berdialog dengan sejumlah anggota Korps Pegawai Repulik Indonesia (KORPRI) di Jakarta, Selasa.

Menpan menghimbau PNS menyadari perannya sebagai pelayan masyarakat dan bukan melayani kepentingan partai tertentu.

"Siapapun presidennya, PNS harus mendukung penuh pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan lima tahun mendatang," tegas Menpan.

Berkaitan dengan penegasan pemerintah ini, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional KORPRI Progo Nurdjaman meminta pemerintah mempertegas peraturan tentang netralitas PNS.

"Sebagai contoh, banyak PNS yang menjadi korban poltik karena menjaga kenetralan dalam pemiliham kepala daerah," ungkap Progo.

Progo mengungkapkan, PNS justru sering menghadapi masalah karena netralitasnya dengan menolak mendukung salah satu calon dalam pilkada yang menjadi atasannya, sebaliknya ada PNS yang terpaksa bermain politik karena ditawari jabatan.

Oleh karena itu, Progo berharap penguatan netralitas PNS dalam pilpres mendatang harus dilakukan dengan petunjuk pelaksanaan yang jelas.(ant/ts)